Minggu, 15 Februari 2009

keteladanan

PENTINGNYA KETELADANAN DALAM DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan merupakan sarana untuk memajukan anak didik dan merupakan usaha untuk mendewasakan anak. Dengan pendidikan anak akan menjadi lebih maju, baik dalam pengetahuannya maupun dalam berpikir. Orang yang mendapatkan pendidikan baik dalam pendidikan formal maupun pendidikan non formal.. orang yang berpendidikan tentu dalam berpikir akan lebih terarah daripada orang yang tidak berpendidikan.
Islam merupakan Agama yang sangat memperhatikan terhadap pendidikan ummatnya. Islam sangat menghargai ilmu, bahkan Islam memposisikan ilmu sebagai ruhnya islam. Ini tak lepas dari peranan ilmu yang sangat penting dalam islam. Semua ajaran Islam dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan maupun ilmu-ilmu lainnya. Islam juga mewajibkan semua ummatnya untuk senantiasa menuntut ilmu, karena semua perkara itu memerlukan ilmu. Dalam beribadah ada ilmunya, dalam bermasyarakat pun ada ilmunya. Oleh karena itu nabi Muhammad sebagai Rasul umat Islam menganjurkan dan mewajibkan umat Islam untuk menuntut ilmu dari lahir sampai masuk liang kubur.
Dalam pendidikan Islam terdapat berbagai pendidikan yang dapat di terapkan dalam mendidik anak. Beberapa metode pendidikan yang di tawarkan dalam pendidikan Islam antara lain:
1.metode pendidikan dengan keteladanan.
2.metode pendidikan dengan perumpamaan.
3.metode pendidikan dengan diskusi.
4.metode pendidikan dengan pembiasaan.
5.metode pendidikan dengan mengambil pelajaran dari kisah.
6.metode pendidikan dengan hukuman dan hadiah (reward and paninme).

Namun dalam tulisan ini yang akan saya bahas hanyalah satu metode saja sesuai dengan judul tulisaan ini. Alasan penulis memilih metode pendidikan dengan keteladanan karena menurut asumsi penulis keteladanan sangat penting dan sangat berpengaruh dalam mencapai keberhasilan dari tujuan pendidikan Islam. Dengan keteladanan dalam pandangan penulis pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan anak, baik dari segi penerimaan ilmu maupun dalam segi moralitas anak. Pendidikan dengan keteladanan peranan guru dan pembimbing sangat diperlukan dalam pendidikan. Guru dan pembimbing merupakan pengajar sekaligus sebagai figur bagi anak didik. Zaman sekarang ini anak sudah berpikir kritis sehingga anak tentu bisa ngeyel bila di ajarkan oleh guru yang terdapat ketimpangan antara yang di ajarkan dengan yang dilakukan guru dalam keseharian terutama dalam masalah moral.
Dalam al-Qur`an Allah berfirman
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah
Berangkat dari ayat tersebut yang menjelaskan bahwa dalam diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik yang dapat kita tiru atau dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah merupakan rasul sekaligus berperan sebagai guru bagi ummatnya. Rasulullah dalam pengajarannya selalu menampilkan perilaku yang bersifat Qur`ani atau bersesuaian antara apa yang beliau ajarkan dengan apa yang beliau kerjakan. Oleh karena itu sistem pembelajaran yang diterapkan rasulullah selalu berhasil, karena perilaku beliau yang dapat menjadi teladan bagi ummatnya. Selain ummat beliau dapat belajar dari apa yang beliau sampaikan dengan lisan, ummat Islam juga dapat mengambil pelajaran dari sifat-sifat beliau dan perilaku keseharian beliau. Sehingga sudah selayaknya beliau menjadi teladan bagi ummatnnya, dan tidak berlebihan jika Allah memerintahkan kepada kita untuk bertauladan kepada Rasulullah.
Sekarang yang menjadi permasalahan dalam pendidikan Islam adalah apakah guru dalam pendidikan Islam sudah pantas menjadi tauladan bagi para muridnya dan apakah guru juga meneladani Rasulullah?
Dalam perkembangan pendidikan Islam sekarang ini tidak bisa dipungkiri pendidikan Islam selalu berbenturan dengan pendidikan di luar Islam dan pengaruh budaya. Sehingga sangat mungkin pendidikan Islam dalam perkembangannya juga seolah-olah sama dengan pendidikan sekular, yang dimana guru hanya berperan sebagai pengajar saja bukan menjadi tauladan bagi muridnya. Bisa dikatakan pendidikan Islam dalam tujuan pendidikannya sudah berbeda dengan tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Guru zaman sekarang ini sudah cenderung menjadi guru yang bersifat matrealis atau yang hanya mementingkan ekonomi daripada mementingkan tujuan pendidikan itu sendiri. Guru dalam bahasa jawa merupakan sosok yang patut untuk digugu dan ditiru artinya guru adalah orang yang harus dipatuhi dan dapat diteladani.
Bila kita melihat guru zaman sekarang ini banyak yang hanya digunakan sebagai kedok atau hanya bersifat simbol saja. Sekarang ini banyak yang berpura-pura sebagai guru hanya untuk meraup ekonomi saja. Ada juga guru yang sampai melakukan kekerasan atau bahkan sampai melakukan pencabulan terhadap muridnya. Itulah nasib tragis yang merusak citra guru sebagai pendidik dan merusak citra pendidikan. Sekarang ini hendaknya pendidikan harus berperan aktif dalam melakukan pendidikan terhadap calon guru dan para muridnya. Sehingga peran guru dan citra guru menjadi terangkat kembali dan guru juga bisa menjadi teladan bagi para muridnya.
Marilah kita sebagai guru dan calon guru mengkoreksi diri apakah kita sudah pantas dan sudah siapkah kita sebagai guru pendidik dan teladan bagi murid kita?
Maka dari itu marilah kita belajar dari keberhasilan Rasulullah sebagai guru dan kita hendaknya juga bisa menjadi teladan bagi murid kita sebagaimana Rasulullah menjadi teladan bagi ummatnya. Dengan kita belajar dari keteladanan beliau, kita hendaknya bisa menjadi contoh bagi murid kita. Sehingga tujuan dari pendidikan Islam dapat tercapai dan anak didik kita bisa menjadi generasi yang bisa menjadi teladan bagi generasi berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar